Di sebuah wilayah Kiruna di swedia, saat ini umat muslim disana mengalami kebingungan pasalnya mereka harus menjalankan ibadah puasa selama 24 jam lamanya.
Hal ini dikarenakan lintasan panjang matahari saat Ramadhan tiba pada tahun ini yang menjadi soal. Pada wilayah utara negeri itu, matahari akan 24 jam tetap terang seharian hingga tidak memberi kesempatan akan datangnya malam hari.
Menurut seorang muslim Kiruna Ali Melhem yang di lansir oleh On Islam pada sabtu (14/7) mengatakan "Kiruna tempat paling tinggi di wilayah ini (Swedia)". Laki-laki 45 tahun ini melanjutkan bahwa waktu puasa yang panjang tersebut membuat dirinya dan muslim lainnya menjadi kewalahan. "Sebelumnya Ramadhan tiba pada musim semi" masih menurut Melhem yang sudah menetap di Kiruna selama lebih dari 24 tahun.
Tahun ini Ramadhan jatuh pada saat wilayah di kutub utara memasuki awal musim panas. Ramadhan yang tiba di Kiruna dimulai sejak Rabu (10/7) sama seperti negara negara lainnya. Meskipun Melhem masih tetap berpuasa, namun dia mengatakan bahwa berpuasa selama 24 jam penuh menjadi tantangan yang berat tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk istri dan anak-anaknya.
Dalam menghadapi masalah ini, Melhem beserta warga muslim lainnya mencoba melakukan konsultasi kebeberapa ulama namun jawaban yang diberikan tidak mendapatkan titik terang. Sebagian ulama menyarankan kepadanya untuk menunda puasa mereka bagi yang berada di wilayah tersebut dan menggantinya ketika musim gugur tiba.Namun, sebagian ulama lain berpendapat bahwa muslim yang berada di wilayah tersebut agar tetap berpuasa mengikuti waktu berbuka di wilayah matahari yang terdekat.
Di Swedia Wilayah terdekat dari Kiruna adalah Ulea dan Umea. Namun Di dua tempat tersebut malam diberi kesempatan untuk muncul selama satu jam. Hal itu berarti puasa di bagian selatan Kiruna mencapai 23 jam.
Menurut Presiden Liga Islam Swedia Omar Mustafa bahwa persoalan umat muslim yang terjadi di Kiruna juga dirasakan di negera-negara Skandinavia lainnya. Di Finlandia contohnya. Bagi kalangan Islam Sunni di negara itu lebih memilih mengabaikan panjangnya hari-hari berpuasa. Mereka malahan mengikuti waktu berpuasa muslim di Makkah atau di Madinnah, Arab Saudi.
Namun ulama di Arab Saudi menolak cara seperti itu. Menurut Presiden Muslim di Finlandia Utara Imam Abdul Mannan mengatakan bahwa konsultasi para ulama di Tanah Arab itu menanggapi puasa harus dijalankan seorang muslim menurut aturan waktu tempat dia menetap.
source : http://www.atjehcyber.net/2013/07/diwilayah-ini-muslim-bahkan-berpuasa-24.html
